Jumat, 24 Februari 2012

kimia


pH LARUTAN 


Tujuan
Untuk Mengetahui pH Dalam Minuman Bersoda. 

Tinjauan Teoritis
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional. Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Soren Peder Lauritz Sorensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan "p" pada "pH". Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan untuk power (pangkat), yang lainnya merujuk kata bahasa Jerman Potenz (yang juga berarti pangkat), dan ada pula yang merujuk pada kata potential. Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti "logaritma negatif".
Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 °C ditetapkan sebagai 7,0. Larutan dengan pH kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih daripada tujuh dikatakan bersifat basa atau alkali. Pengukuran pH sangatlah penting dalam bidang yang terkait dengan kehidupan atau industri pengolahan kimia seperti kimia, biologi, kedokteran, pertanian, ilmu pangan, rekayasa (keteknikan), dan oseanografi. Tentu saja bidang-bidang sains dan teknologi lainnya juga memakai meskipun dalam frekuensi yang lebih rendah.  
 Asam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam Basa, larutan dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral. Asam dan Basa memiliki sifat-sifat yang berbeda, sehingga dapat kita bisa menentukan sifat suatu larutan. Untuk menentukan suatu larutan bersifat asam atau basa, ada beberapa cara. Yang pertama menggunakan indikator warna, yang akan menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi. Misalnya Lakmus, akan berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan akan berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa. Sifat asam basa suatu larutan juga dapat ditentukan dengan mengukur pH-nya. pHmerupakan suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, larutan basa memiliki pH lebih dari 7, sedangkan larutan netral memiliki pH=7. pH suatu larutan dapat ditentukan dengan indikator pH atau dengan pH meter.





Minuman ringan adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan tambahan lainnya   baik alami maupun sintetik yang dikemas dalam kemasan siap untuk dikonsumsi. Limun adalah minuman  ringan  siap   minum  yang   mengandung   pemanis  alami  atau   buatan  dengan atau tanpa penambahan CO2  dan bahan tambahan makanan yang diizinkan. Minuman ringan terdiri dari dua jenis, yaitu:
    1.  Minuman ringan dengan karbonasi, misalnya : Sprite.
    2.  Minuman ringan tanpa karbonasi (non karbonasi), misalnya : Nutrisari.
Minuman  ringan dengan karbonasi adalah  minuman yang dibuat dengan  menambahkan CO2 dalam  air minum sedangkan  minuman ringan tanpa karbonasi adalah minuman selain minuman ringan dengan karbonasi. Fungsi minuman ringan itu tidak  berbeda jauh dengan   minuman ringan lainnya yaitu sebagai minuman untuk melepaskan dahaga sedangkan dari segi harga, ternyata minuman ringan karbonasi relatif lebih mahal dibanding minuman non karbonasi.  Hal ini disebabkan teknologi proses yang digunakan  dan kemasan yang khas,yaitu dalam kemasan kaleng atau botol seperti sprite.

Alat Dan Bahan
Alat:
1.      Gelas Kimia
2.      Kertas Lakmus Universal
3.      Skala Indikator pH
Bahan:
1.      Minuman Cola-cola
2.      Minuman Fanta
3.      Minuman Sprite
4.      Minuman Tebs
5.      Minuman Adem sari
6.      Minuman Pepsi
7.      Minuman Kratindeng


Prosedur Kerja
1.      Menyediakan larutan yang akan diamati diatas meja praktikum.
2.      Mencelupkan skala indikator/ prayek pH ke dalam larutan.
3.      Kemudian, mencocokkan dengan skala pH.
4.      Mengamati hasil dan mencatat pH larutan.
5.      Mengulangi percobaan ke larutan berikutnya. 


Hasil Pengamatan

NO
LARUTAN
pH
KETERANGAN
1
Cola-cola
2
Asam kuat
2
Fanta
3
Asam kuat
3
Sprite
3
Asam kuat
4
Tebs
4
Asam lemah
5
AdemSari
6
Asam lemah
6
Pepsi
2
Asam kuat
7
Kratindeng
4
Asam lemah


Pembahasan
          Minuman bersoda memang memiliki rasa yang enak, menyegarkan dan praktis untuk dinikmati, apalagi dinikmati selagi dingin saat cuaca panas. Selain hanya memberikan rasa enak dan efek sensasi di mulut, minuman jenis ini hampir tidak memberikan manfaat lain bagi tubuh, bahkan bahan-bahan yang dikandungnya dapat berpotensi merugikan kesehatan anda. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan yang lebih baik, masyarakat kini banyak yang beralih mengkonsumsi minuman mineral dalam kemasan.
Minuman ringan (softdrink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan dan / atau bahan tambahan lainnya baik alami maupun sintetik yang dikemas dalam kemasan siap untuk dikonsumsi. minuman ringan dengan karbonasi adalah minuman yang dibuat dengan mengabsorpsikan karbon dioksida ke dalam air minum. Minuman bersoda mengandung berbagai banyak zat tambahan di dalamnya, termasuk penambah rasa, zat pewarna, zat tambahan asam, agen pembentuk busa, serta zat pengawet yang tidak baik bagi kesehatan. Minum sekaleng soda saja sehari dinyatakan bisa meningkatkan risiko sindrom metabolik hingga 48 persen. Sindrom metabolik merupakan serangkaian faktor risiko penyakit jantung dan diabetes. Soda terdiri dari fruktosa dan gula. Kalori yang dikandung sekaleng minuman itu 2% lebih banyak dari yang seharusnya diperoleh dalam satu hari oleh manusia berusia di atas usia 2 tahun. Anda harus paham bahwa soda umumnya tidak mengandung vitamin, mineral, serat, maupun protein. Jadi biarpun mengenyangkan, soda sama sekali tidak menyehatkan.
Minuman berkarbonasi (bersoda) juga banyak dikonsumsi masyarakat dunia, terutama remaja dan anak-anak. Disebut minuman berkarbonasi karena pada minuman ini ditambahkan gas karbondiokasida (CO2). Dalam minuman ini banyak terkandung pemanis buatan, zat aditif untuk citarasa, gas CO2, zat pewarna dan kafein. Apabila kita menuangkan satu kaleng minuman berkarbonasi di dalam dalam kloset, kemudian dibiarkan selama satu jam, lalu kita bersihkan menggunakan spon, maka seluruh bercak hitam yang ada telah hilang. Demikian itu dikarenakan senyawa asam telah menghilangkannya dengan reaksi yang kuat. Minuman berkarbonasi juga dapat mengilangkan karat (antikarat) dan menghilangan kerak pada keramik.
Adapun beberapa efek negatif lain dari soda, yaitu:
1.   Pico osteoporosis.
Saat minum soda, gigi dan tulang akan melepaskan kalsium ke aliran darah untuk membantu menyeimbangkan asam fosfor yang dikandung soda. Selanjutnya, asam fosfor ini akan dikeluarkan dari dalam tubuh bersamaan dengan kalsium yang telah dilepaskan tulang dan gigi. Selain itu, kandungan gula dan asam dalam minuman ringan sangat mudah merusak lapisan email gigi. Asam fosfor juga dikenal bisa menetralkan asam hidroklorik di lambung. Hal ini sangat merugikan karena tubuh memerlukan asam hidroklorik untuk membantu mencerna makanan dan penyerapan nutrisi.
2.   Tingkatkan risiko penyakit jantung, pankreas, dan diabetes.
Soda, bahkan soda diet sekalipun, berisiko memicu penyakit jantung dan diabetes. Orang dewasa yang minum satu minuman soda atau lebih sehari berisiko 50% lebih besar mengalami sindrom metabolik (serangkaian faktor risiko, seperti kelebihan lemak di area pinggang, kadar kolesterol baik HDL rendah, tekanan darah tinggi dan gejala lainnya). Minum soda dalam keadaan perut kosong (misalnya setelah berpuasa atau waktu bangun tidur di pagi hari) juga harus dihindari. Sirup dengan kadar fruktosa tinggi, soda, dan pemanis buatan yang terdapat dalam minuman soda dapat merusak pankreas, yang menyebabkan meningkatnya kadar insulin dalam tubuh dan meningkatkan berat badan. Jika kebiasaan ini diteruskan akan menyebabkan penyakit diabetes. Penelitian membuktikan bahwa perempuan yang mengonsumsi soda lebih dari satu kaleng per hari memiliki risiko dua kali terkena diabetes tipe dua dalam jangka waktu 4 tahun ke depan, daripada mereka yang mengonsumsi kurang dari satu kaleng per hari.
3.   Picu sakit ginjal.
Minuman soda yang mengandung asam fosfor ditengarai menjadi penyebab munculnya batu yang mengakibatkan penyakit ginjal. Mereka yang meminum lebih dari dua kaleng soda dalam sehari berisiko dua kali lipat terkena penyakit ginjal kronis. Asam fosfor mempunyai kemampuan menarik kalsium dari tulang. Residu ini kemudian berkumpul di ginjal dan menjadi batu yang berakibat gagal ginjal. Selain itu, semua kandungan kalsium yang terkikis tersebut berakumulasi di dalam pembuluh arteri, pembuluh vena, jaringan kulit, dan organ-organ tubuh. Inilah yang memengaruhi fungsi ginjal (terlalu berat bagi ginjal untuk mengolah tumpukan kalsium dalam jumlah besar).
4.   Berakibat buruk pada saluran pencernaan (mulut, kerongkongan, dan ulu hati).
Campuran pada soda membuat perut menjadi kembung dan mengakibatkan cairan lambung naik ke kerongkongan, sehingga ulu hati menjadi nyeri dan menimbulkan masalah bagi mulut-antara lain menyerang email dan membuat gigi jadi sensitif. Minuman yang satu ini juga bisa merusak otot kerongkongan, ‘pintu’ yang menghalangi cairan asam lambung naik ke kerongkongan.


5.   Timbun kafein.
Soda merupakan salah satu sumber utama kafein. Sekaleng soda ukuran 12 ons mengandung hingga 45 mg kafein. Tapi dalam soda yang lebih kuat, jumlahnya bisa melebihi 100 miligram (mendekati kandungan kafein di dalam kopi). Minuman berkafein dikaitkan dengan berbagai gangguan termasuk insomnia, hipertensi, detak jantung yang tidak normal, peningkatan kolesterol darah, pengurangan vitamin dan mineral, gumpalan pada payudara, cacat lahir, bahkan dikaitkan juga dengan beberapa jenis kanker.
6.   Ganggu sistem imun.
Kandungan pemanis di dalam soda tetap saja gula. Dan Anda tentunya sudah tahu efek negatif gula. Gula merusak gigi, mengganggu sistem imun, dan bisa memicu penyakit degeneratif.
7.    Bisa menimbulkan kerusakan sel yang serius.
Mengonsumsi minuman bersoda dapat menyebabkan kerusakan sel yang serius. Sodium benzoat yang biasa terdapat dalam minuman bersoda memiliki kemampuan mengubah bagian penting dari DNA seseorang. Gangguan serupa ini biasanya terkait dengan proses penuaan dan penyalahgunaan alkohol. Sodium benzoat, yang berasal dari benzoic acid, telah digunakan selama bertahun-tahun oleh industri minuman karbonat untuk mencegah pertumbuhan jamur dalam industri minuman ringan. Tapi, prakteknya, bahan tersebut dicampur dengan vitamin C, sehingga sodium benzoat pun berubah menjadi kandungan karsinogenik yang disebut benzene. Bahan-bahan kimia tersebut memiliki kemampuan menimbulkan kerusakan pada DNA yang ada di mitokondria.
Meskipun zat-zat yang terkandung dalam minuman berkarbonasi berguna dalam kehidupan sehari-hari tetapi tidak sama halnya terhadap tubuh manusia. Pada tubuh manusia zat-zat tersebut malah berbahaya. Dampak minuman bersoda pada kesehatan yaitu:
1.      Membahayakan Ginjal
2.      Meningkatkan Risiko Diabetes
Para penderita penyakit diabetes sangat dilarang untuk mengkonsumsi gula. Hal ini karena hormon insulin yang ada di dalam tubuhnya tidak cukup, bahkan tidak sanggup untuk mengubah zat gula tersebut menjadi gula otot (glikogen). Akibatnya, gula darah (glukosa) akan meningkat dan membahayakan. Ingat, diabetes juga merupakan salah satu penyakit yang bisa memicu penyakit yang lain, misalnya stroke dan kerusakan jantung koroner. Jika Anda banyak mengkonsumsi minuman bersoda, selain berpotensi menyebabkan diabetes, stroke dan kerusakan jantung korone juga bisa terjadi. Perlu dicatat bahwa penyakit diabetes timbul tak hanya karena faktor keturunan. Orang yang asalnya normal pun bisa menderita penyakit diabetes.
3.      Meningkatkan Risiko Obesitas
Minuman bersoda kaya akan kalori. Kalori yang masuk ke dalam tubuh bisa meningkatkan risiko obesitas. Tak hanya bagi orang yang sudah dewasa, anak-anak bisa menderita obesitas. Ingat, obesitas merupakan salah satu pemicu dari munculnya penyakit-penyakit lain. Di antaranya diabetes, stroke, kerusakan jantung koroner, dan berbagai penyakit serius lainnya.
4.      Meningkatkan Risiko Tulang Rapuh
Salah satu kandungan minuman bersoda adalah asam fosfat. Dalam suatu penelititan, asam fosfat ini bisa menyebabkan penyakit kerapuhan tulang. Hal ini karena asam fosfat bisa melarutkan kalsium yang ada di dalam tulang. Akibatnya, tulang menjadi rapuh dan keropos.
5.      Meningkatkan Risiko Kanker Pankreas
6.      Meningkatkan Kerusakan pada Gigi
7.      Meningkatkan Ketergantungan pada Kafein


Minuman bersoda mengandung kafein. Zat ini sejak dulu dikenal sebagai zat yang mampu membuat orang ketergantungan. Meskipun kafein mempunyai efek positif terhadap tubuh, efek negatif kafein ternyata lebih banyak. Misalnya, membuat jantung berdebar, insomnia, tekanan darah rendah.

Selain untuk dikonsumsi, minuman bersoda pun memiliki banyak kegunaan didalam kehidupan sehari-hari. Adapun kegunaan minuman bersoda dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
1.      Untuk membersihkan toilet.
2.      Untuk membersihkan radiator mobil.
3.      Untuk menghilangkan titik-titik karat dari bumper/chrome mobil.
4.      Untuk membersihkan korosi aki mobil.
5.      Untuk menghilangkan noda lemak pada pakaian.
Akibat Buruknya minuman bersoda bagi Anak-Anak, yaitu:
Minuman bersoda dapat menimbulkan terjadinya obesitas pada anak-anak. Bocah berusia 12 tahun yang meneguk minuman ringan secara teratur akan mengalami kelebihan berat badan dibanding mereka yang tidak meneguk minuman bersoda. Belum lagi minuman bersoda dapat merusak gigi. Sejumlah makanan yang mengandung gula, seperti jus buah, permen, dan buah kering, dan soda yang merujuk pada kehadiran karsiogenik ternyata menimbulkan kerusakan gigi. Pada anak-anak pun minuman bersoda juga dapat menimbulkan ketergantungan kafein. Bila anak-anak menghentikan kebiasaan meneguk minuman bersoda, mereka akan mengalami gejala mirip dengan putus obat, seperti mual, sakit kepala, peningkatan tekanan darah, lekas marah, dan timbulnya masalah pada perut. Soda ternyata juga dapat membuat kualitas otot menurun.
Cara menghentikan kebiasaan minum minuman bersoda.
Jika anda sudah benar-benar kecanduan mengkonsumsi minuman bersoda, mungkin akan kesulitan untuk langsung menghentikan kebiasaan buruk ini. Lakukan hal ini secara bertahap, ingat bahwa masih banyak minuman yang menyehatkan dengan rasa yang enak.
1.      Jika anda sudah pada tahap kecanduan, maka hentikan sedikit demi sedikit mengkonsumsi minuman bersoda. Beralilah mengkonsumsi minuman sehat lainnya. Perubahan ini harus dilakukan secara bertahap, dan mungkin anda akan merasakan dampaknya, misalnya seperti penarikan fisik gula dan kafein dapat menyebabkan kelelahan, perubahan suasana hati, sakit kepala  dan tidur yang terganggu.
2.      Ubah kebiasaan anda, jika anda sulit menghentikan kebiasaan mengkonsumsi soda, coba secara perlahan ganti dengan minuman yang diolah dari bahan alami seperti jus, atau lebih baik diganti dengan air mineral yang sehat atau jus jeruk segar. Jadi tidak perlu lagi cemas,dengan asupan yang masuk pada tubuh. Bagaimana pun juga, mengonsumsi sesuatu secara berlebihan akan berakibat buruk bagi tubuh anda. Tubuh punya batas maksimum ketka menampung zat-zat makanan yang masuk, ketika berlebih, maka zat itu tidak akan berguna dan akan diekskresikan atau disimpan dalam tubuh. Ketika terjadi kelebihan zat-zat itu, biasanya dapat mengganggu sistem metabolisme tubuh.


 Kesimpulan
§  Jika larutan itu termasuk asam kuat maka, pada saat kertas lakmus dimasukkan akan muncul gelembung-gelembung dalam larutan.
§  Apabila larutan itu termasuk asam lemah maka, tidak akan muncul gelembung-gelembung dalam larutan.
§  Yang tergolong ke dalam asam kuat yaitu, larutan cola-cola, fanta, sprite, dan pepsi.
§  Yang tergolong ke dalam asam lemah yaitu, larutan tebs, ademsari, dan kratindeng.
§  Minuman bersoda tidak memiliki nilai gizi (dalam hal vitamin dan mineral).
§  Kandungan gula dalam minuman bersoda tinggi sehingga dapat menyebabkan kegemukan dan berbagai macam penyakit lainnya.
§   Minuman bersoda banyak mengandung zat aditif, seperti pengawet dan pewarna yang
 tentunya tidak baik untuk tubuh kita.

Saran
1.      Mulailah mengganti minuman bersoda dengan air putih, sari kedelai, susu, jus buah tanpa gula, teh hijau atau teh hitam, dan sebagainya. Karena sesunguhnya, tujuan dari makanan dan minuman yang kita asup adalah demi kesehatan dan kelangsungan tubuh kita.
2.      Pada saat melakukan praktikum, sebaiknya para siswa lebih fokus terhadap materi yang akan dipraktekkan.
3.      Seharusnya siswa/i pada setiap kelompok harus bekerja sama, dan teliti dalam pelaksanaan praktikum, agar dapat mudah menentukan hasil praktikum. 
4.      Pada saat melakukan praktikum harus lebih tertib, dan tidak ribut.
5.      Sebaiknya kita lebih bijak lagi dalam memilih minuman yang baik untuk kesehatan kita.


Daftar Pustaka
Sudarmo, Unggul M.Pd. 2006. KIMIA 2 SMA dan MA untuk kelas XI. Phi eta, Jakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar